Membentuk Generasi Pengusaha adalah misi krusial yang kini diemban oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia. Lebih dari sekadar mencetak tenaga kerja siap pakai, SMK bertransformasi menjadi inkubator bagi talenta-talenta muda yang berani mengambil risiko, berinovasi, dan menciptakan peluang. Ini adalah pendekatan proaktif untuk mengatasi tantangan ketenagakerjaan dan mendorong kemandirian ekonomi melalui semangat kewirausahaan.
Pemerintah melalui berbagai inisiatif terus menggenjot implementasi kurikulum berbasis kewirausahaan di SMK. Contohnya, pada 12 September 2025, Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia mengumumkan program “SMK Wirausaha Mandiri” yang menargetkan pembentukan 5.000 startup siswa SMK hingga tahun 2027. Program ini mencakup pelatihan intensif, pendampingan bisnis, hingga akses permodalan awal. Di SMK Negeri 1 Garut, pada hari Kamis, 15 Agustus 2025, puluhan siswa jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran sukses menggelar pameran produk kewirausahaan yang mereka kembangkan, menarik perhatian investor lokal dan berhasil membukukan transaksi awal senilai Rp50 juta. Ini menunjukkan potensi besar Generasi Pengusaha yang sedang dibentuk.
Kolaborasi dengan dunia usaha dan industri (DUDI) juga diperluas untuk mendukung ekosistem kewirausahaan di SMK. Banyak SMK kini memiliki teaching factory atau unit produksi yang berfungsi sebagai laboratorium bisnis nyata bagi siswa. Di sana, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung terlibat dalam proses produksi, pemasaran, dan manajemen keuangan. Sebagai ilustrasi, pada 3 Juli 2025, SMK Pariwisata Jakarta berkolaborasi dengan Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia untuk meluncurkan program mentorship bagi siswa-siswi yang ingin membuka usaha kuliner sendiri. Lebih dari 80 siswa mendaftar dan kini sedang dalam tahap pengembangan prototipe produk mereka. Ini adalah bukti nyata bahwa SMK serius dalam menciptakan Generasi Pengusaha.
Selain itu, pelatihan soft skills seperti kepemimpinan, komunikasi, dan resolusi masalah juga diintegrasikan ke dalam kurikulum untuk memperkuat karakter wirausaha. Siswa didorong untuk berpikir kreatif, inovatif, dan adaptif terhadap perubahan pasar. Dengan kombinasi keterampilan teknis dan mentalitas bisnis, lulusan SMK diharapkan tidak lagi sekadar menjadi pencari kerja, melainkan pencipta lapangan kerja. Langkah-langkah ini menegaskan komitmen SMK untuk membentuk Generasi Pengusaha yang kompeten, mandiri, dan berdaya saing, siap membawa Indonesia menuju kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.